Alasan Kenapa Anda Harus Menanam Pohon Tomat




Menurut Marianne Lipanovich, penulis dan editor yang berdomisili di California, Amerika Serikat, menanam tomat adalah cara bijak bagi Anda yang senang memasak. Rasa tomat segar lebih baik daripada tomat yang Anda beli di pasar atau supermarket.

Selain segar, ternyata tomat memiliki berbagai keuntungan bagi kesehatan. Sebagai contoh, menurut Dr. Edward Giovannucci dari Harvard University School of Public Health, memakan tomat lebih dari dua kali setiap minggu dapat mengurangi risiko kanker prostat dari 21% hingga 43%.

Kandungan likopen pada tomat mampu membantu melindungi perempuan dari cervical dysplasia, istilah kedokteran atas kehadiran berbagai perubahan prakanker dari sel-sel yang membentuk lapisan dalam dari leher rahim, mulut rahim ke dalam kandungan. Karena itu, kandungan likopen pada tomat mampu mengurangi risiko kanker payudara, rahim, dan paru-paru. Selain itu, likopen juga disebut-sebut mampu mengurangi risiko penyakit jantung.

Belum cukup dengan potensi tomat yang sudah disebutkan sebelumnya, tomat juga mengandung Vitamin A, Vitamin C, kalsium, dan potasium. Unsur-unsur ini tentunya baik bagi tubuh Anda.

Kabar baiknya, semua potensi ini dapat Anda petik langsung dari kebun Anda. Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis. Artinya, Anda dapat menanam tanaman ini di pekarangan Anda sendiri tanpa perlu persiapan rumit.

Sebagai catatan saja, tinggi tanaman ini dapat mencapai 3 meter meskipun tergolong tanaman perdu. Untuk itulah, Anda perlu menyediakan ruang yang cukup agar tanaman tersebut dapat berkembang dengan baik.

Selain itu, harus Anda ingat, bahwa usia tanaman tomat cukup pendek. Berbeda dengan tanaman hias, tanaman tomat hanya akan hidup sekitar empat bulan dan mati setelah dipanen sehingga usahakan tanaman mendapatkan sinar matahari dalam jumlah banyak.

Selain itu, pastikan juga tanaman tomat berada pada tingkat kelembaban tinggi, namun permukaan tanahnya tidak tergenang air. Sinar matahari yang kurang dapat menyebabkan tanaman tomat terserang penyakit. Sementara itu, teralu banyak air juga akan menyebabkan akar tanaman tomat mudah membusuk.

Ada lima bagian dalam menanam tanaman tomat yang perlu Anda perhatikan. Simak berikut ini:

Persiapan

Pada tahap ini Anda akan memilih benih dan menyiapkan lahan. Pilihlah benih yang utuh, tidak mengalami kerusakan, keriput, dan bersih. Anda dapat membeli bibit tomat atau mengambil biji tomat dari buahnya, kemudian keringkan dengan mengangin-anginkan selama dua sampai tiga hari.

Siapkan lahan untuk menanam tomat, berupa tanah atau polibag. Untuk penggunaan polibag, isi kantung tersebut dengan tanah gembur. Pastikan air dapat mengalir, terutama jika Anda memilih polibag.

Pembibitan

Tahap selanjutnya adalah tahap pembibitan. Sebelum menanam tomat pada media yang Anda pilih, semaikan dulu bibit tomat untuk mendapatkan tanaman yang kuat. Caranya, isi wadah dengan tanah gembur, sebarkan benih tomat, tutup kembali dengan sedikit tanah di atasnya. Lalu, letakkan wadah tersebut pada lokasi teduh, namun cukup banyak sinar matahari.

Penanaman

Setelah enam sampai delapan minggu, bibit tomat siap Anda tanam. Ambil bibit yang telah disemai, tanam pada media tanam dengan jarak antara bibit sejauh 30 cm.

Berbeda dengan menanam di tanah, menanam di polibag tidak mengharuskan Anda mengatur jarak antara tanaman. Jangan lupa menyiran dua kali sehari jika media tanam tampak kering.

Berikan pupuk NPK sebanyak satu sendok makan. Tanam pupuk dalam tanah dengan jarak sekitar 10 cm dari batang tanaman. Berikan pupuk dua minggu sekali.

Hama

Singkirkan gulma, buatlah sandaran, dan singkirkan hama. Secara berkala, petik daun yang terserang hama, dan tunas baru. Selanjutnya, Anda sudah dapat memetk buah tomat ketika buah tersebut telah berwarna merah tua.

Follow On Twitter