Hewan pemangsa puluhan kambing di Kecamatan Kedungbanteng, akhirnya tertangkap pada Rabu (23/5) dini hari. Anjing kampung liar tersebut tertangkap sesudah polisi memasang CCTV di kandang kambing dan anjing tersebut jatuh ke dalam lubang jebakan saat hendak memangsa kambing yang berada di kandang.
Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono mengatakan, CCTV dipasang pada Selasa malam di kandang kambing milik Kislam, warga setempat.
Sekitar pukul 03.30 WIB, ada seekor hewan yang mendekati kandang dan jatuh dalam lubang jebakan. Warga langsung berbondong - bondong datang ke lokasi dan melihat seekor anjing di dalam lubang yang terjerat tali.
"Anjing kampung liar itu sangat kuat dan saat warga datang, ia hampir lepas dari jebakan. Beberapa tali sudah lepas dari tubuhnya dengan cara digigit," jelasnya.
Lebih lanjut Kapolres menyatakan, anjing liar tersebut merupakan anjing pemburu yang diduga lepas dari pemiliknya. Dalam perkembangannya mereka berkembang biak dengan hidup berkelompok.
Sebab, dari rekaman CCTV, diketahui anjing pemangsa kambing yang sudah meresahkan warga tersebut lebih dari satu ekor.
"Kita menduga ada sekitar tiga - empat ekor anjing kampung liar yang berkeliaran memangsa kambing. Ukuran anjing tidak begitu besar dan berwarna putih dengan belang - belang coklat," kata Kapolres.
Meskipun sudah ada hewan pemangsa yang tertangkap, namun polisi masih tetap akan memasang CCTV hingga beberapa waktu ke depan. Ada dua CCTV yang dipasang, yaitu di Kebocoran dan Karangnangka, Kedungbanteng.
Sementara itu, tertangkapnya anjing pemangsa ini membuat warga berbondong - bondong ingin melihat dari dekat. Awalnya anjing ditaruh di salah satu rumah warga di Kebocoran. Namun karena banyaknya warga yang melihat akhirnya polisi memindahkan ke lapangan.
Pada pagi harinya, anjing tersebut dibawa ke Unit Satwa Polres Banyumas. Tidak hanya warga yang berdatangan untuk melihat, Bupati Mardjoko juga datang ke Unit Satwa untuk melihat langsung binatang tersebut.
Bupati mengatakan, dengan tertangkapnya anjing pemangsa ini, artinya cerita - cerita mistis yang berkembang tidak benar.
Bupati juga menyatakan, bagi warga yang kehilangan kambing akibat dimangsa oleh binatang tersebut, bisa mengajukan bantuan melalui desa dan pemkab siap untuk mengganti.
"Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan soal penggantian ternak warga yang dimangsa binatang ini. Ganti rugi ini akan diberikan sesudah ada pengajuan permohonan dari pemilik kambing dan kemudian dinas terkait akan melakukan pendataan," kata bupati.
Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono mengatakan, CCTV dipasang pada Selasa malam di kandang kambing milik Kislam, warga setempat.
Sekitar pukul 03.30 WIB, ada seekor hewan yang mendekati kandang dan jatuh dalam lubang jebakan. Warga langsung berbondong - bondong datang ke lokasi dan melihat seekor anjing di dalam lubang yang terjerat tali.
"Anjing kampung liar itu sangat kuat dan saat warga datang, ia hampir lepas dari jebakan. Beberapa tali sudah lepas dari tubuhnya dengan cara digigit," jelasnya.
Lebih lanjut Kapolres menyatakan, anjing liar tersebut merupakan anjing pemburu yang diduga lepas dari pemiliknya. Dalam perkembangannya mereka berkembang biak dengan hidup berkelompok.
Sebab, dari rekaman CCTV, diketahui anjing pemangsa kambing yang sudah meresahkan warga tersebut lebih dari satu ekor.
"Kita menduga ada sekitar tiga - empat ekor anjing kampung liar yang berkeliaran memangsa kambing. Ukuran anjing tidak begitu besar dan berwarna putih dengan belang - belang coklat," kata Kapolres.
Meskipun sudah ada hewan pemangsa yang tertangkap, namun polisi masih tetap akan memasang CCTV hingga beberapa waktu ke depan. Ada dua CCTV yang dipasang, yaitu di Kebocoran dan Karangnangka, Kedungbanteng.
Sementara itu, tertangkapnya anjing pemangsa ini membuat warga berbondong - bondong ingin melihat dari dekat. Awalnya anjing ditaruh di salah satu rumah warga di Kebocoran. Namun karena banyaknya warga yang melihat akhirnya polisi memindahkan ke lapangan.
Pada pagi harinya, anjing tersebut dibawa ke Unit Satwa Polres Banyumas. Tidak hanya warga yang berdatangan untuk melihat, Bupati Mardjoko juga datang ke Unit Satwa untuk melihat langsung binatang tersebut.
Bupati mengatakan, dengan tertangkapnya anjing pemangsa ini, artinya cerita - cerita mistis yang berkembang tidak benar.
Bupati juga menyatakan, bagi warga yang kehilangan kambing akibat dimangsa oleh binatang tersebut, bisa mengajukan bantuan melalui desa dan pemkab siap untuk mengganti.
"Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan soal penggantian ternak warga yang dimangsa binatang ini. Ganti rugi ini akan diberikan sesudah ada pengajuan permohonan dari pemilik kambing dan kemudian dinas terkait akan melakukan pendataan," kata bupati.